Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ketika Saya Jadi Tukang Parkir Dadakan
Selamat Datang di blog Siapa Aku. Postingan kali ini adalah "Ketika Saya Jadi Tukang Parkir Dadakan" Selamat membaca Terimakasih!
Pagi itu saya niatnya cuma beli kopi. Cuma kopi. Tapi hidup kadang suka bilang: “Nggak semudah itu, Ferguso.”
Saya parkir motor di depan warung kopi langganan, dan seperti biasa, ada tukang parkir yang rajin. Tapi hari itu dia nggak kelihatan. Saya tengok kanan-kiri, kosong. Yasudah, saya parkir sendiri sambil merasa jadi orang dewasa yang mandiri dan tidak perlu dibantu siapa-siapa.
Pas lagi asyik nungguin kopi, tiba-tiba ada bapak-bapak datang nyamperin saya, ngeluarin uang seribuan, dan bilang, “Nih, mas, parkirnya ya.”
Saya bingung. “Lho, saya juga lagi ngopi, Pak…”
Bapak itu senyum, “Lah kirain mas tukang parkirnya, soalnya mas berdiri di situ sambil ngelihatin motor-motor.”
Waduh.
Belum sempat saya jelasin, datang lagi ibu-ibu, langsung nitip motor, “Mas tolong jagain ya, saya cuma beli bawang sebentar.”
Sekali lagi, saya mau protes… tapi beliau udah ngilang ke dalam warung.
Akhirnya, dalam waktu 15 menit, saya dapat tugas: jagain tiga motor, terima dua ribu perak, dan dikasih satu permen kopi.
Saya belum minum kopi saya sendiri.
Moral cerita: jangan berdiri terlalu percaya diri di pinggir jalan. Nanti kamu bisa dipromosikan secara tiba-tiba jadi pegawai harian lepas.
Bandung, 16 April 2025
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer

Kehilangan Diawal Tahun
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

SEO-Friendly + Clickbait
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar