Langsung ke konten utama

Unggulan

Langkah dalam Hujan: Sebuah Perjalanan di Tengah Sunyi

  Pembuka Ada kalanya hidup membawa kita ke jalan yang sepi, di tengah hujan, di antara pohon-pohon yang diam. Bukan karena kita tersesat, tapi karena kita sedang belajar memahami. Belajar bertahan. Belajar berjalan tanpa harus tahu persis ke mana arah akan membawa. Puisi ini adalah refleksi dari perjalanan-perjalanan sunyi yang pernah kita lewati! atau mungkin sedang kita jalani. Semoga bisa menemani harimu, memberi ruang untuk tenang, dan barangkali... memberi sedikit cahaya. Puisi – Langkah dalam Hujan Hujan turun… pelan, tapi pasti. Seperti waktu, yang tak pernah benar-benar menunggu siapa pun. Di antara pepohonan yang diam, aku melangkah— tak untuk lari, tapi untuk memahami… bahwa hidup tak selalu harus dipahami. Daun-daun menunduk disapa gerimis, seperti aku, yang kadang terlalu berat untuk menegakkan kepala. Tapi tetap berjalan. Meski pelan. Meski basah oleh ragu. Kadang aku berpikir: apakah arah ini benar? Apakah langkah ini punya arti? Tapi suara hujan menjawab dalam bisu:...

SEO-Friendly + Clickbait

 “Ternyata, Bukan Dunia yang Jahat—Kita Saja yang Terlalu Sering Diam Saat Disakiti”

Kamu tidak sendiri—dan kamu layak bahagia.


"Aku nggak tahu harus cerita ke siapa lagi."

Itu kalimat yang muncul di kepala Rani setiap malam. Matanya kosong, pikirannya penuh. Dia duduk di pojokan kamarnya, mencoba memahami kenapa semua orang bisa menyakitinya dengan mudah.
Padahal dia selalu baik, selalu ada, dan selalu diam.

"Mungkin memang aku yang terlalu lemah," pikirnya.

Tapi… benarkah?

🌧️ Ketika Diam Jadi Kebiasaan
Banyak dari kita, seperti Rani.
Terlalu sering memendam, terlalu takut dianggap lebay, terlalu sering bilang "nggak apa-apa" padahal dalam hati sudah remuk.

Overthinking bukan lagi hal asing.
Kita berpura-pura kuat, tapi sebenarnya butuh dipeluk—walau hanya oleh kata-kata.

💡 Tapi Kamu Harus Tahu…
📌 Diam bukan solusi.
📌 Menjaga perasaan orang lain bukan berarti kamu harus melukai dirimu sendiri.
📌 Memaafkan bukan berarti harus terus bertahan di tempat yang membuatmu terluka.

Kadang, healing bukan tentang pergi ke tempat baru.
Tapi tentang memberi izin pada diri sendiri untuk berkata: "Aku pantas bahagia."

Kata-Kata untuk Kamu yang Sedang Bertahan:
“Luka batin tidak terlihat, tapi rasanya nyata.
Dan kamu tidak perlu menyembunyikannya hanya demi membuat orang lain nyaman.”

“Terkadang, satu-satunya hal yang perlu kamu lakukan adalah memilih dirimu sendiri—lagi dan lagi.”

💬 Ceritakan di Sini
Blog ini ada untuk kamu.
Jika kamu pernah merasa seperti Rani—disakiti, diabaikan, atau lelah menjadi kuat terus—tinggalkan komentar atau kirimkan ceritamu.

Karena kamu nggak sendiri.
Dan siapa tahu, kisahmu bisa menjadi pelita bagi orang lain.

Ayo, Bagikan Artikel Ini
Kalau kamu merasa artikel ini menyentuh, bagikan ke temanmu yang butuh pelukan diam-diam.
Karena kadang, satu tulisan bisa menyelamatkan satu hati yang hampir menyerah.

Komentar

Postingan Populer