Langsung ke konten utama

Unggulan

Langkah dalam Hujan: Sebuah Perjalanan di Tengah Sunyi

  Pembuka Ada kalanya hidup membawa kita ke jalan yang sepi, di tengah hujan, di antara pohon-pohon yang diam. Bukan karena kita tersesat, tapi karena kita sedang belajar memahami. Belajar bertahan. Belajar berjalan tanpa harus tahu persis ke mana arah akan membawa. Puisi ini adalah refleksi dari perjalanan-perjalanan sunyi yang pernah kita lewati! atau mungkin sedang kita jalani. Semoga bisa menemani harimu, memberi ruang untuk tenang, dan barangkali... memberi sedikit cahaya. Puisi – Langkah dalam Hujan Hujan turun… pelan, tapi pasti. Seperti waktu, yang tak pernah benar-benar menunggu siapa pun. Di antara pepohonan yang diam, aku melangkah— tak untuk lari, tapi untuk memahami… bahwa hidup tak selalu harus dipahami. Daun-daun menunduk disapa gerimis, seperti aku, yang kadang terlalu berat untuk menegakkan kepala. Tapi tetap berjalan. Meski pelan. Meski basah oleh ragu. Kadang aku berpikir: apakah arah ini benar? Apakah langkah ini punya arti? Tapi suara hujan menjawab dalam bisu:...

Aku Yang Patah

Assalamualaikum Wr.Wb

Selamat Datang di blog Siapa Aku. Postingan kali ini adalah "Aku Yang Patah" Selamat membaca Terimakasih!

 


Aku yang bangsat.
Aku yang lelah.
Aku yang ingin menyerah.
Aku yang berantakan.
Tentang aku yang patah.

Sebagian manusia ingin bahagia.
Ingin dicintai.
Ingin jatuh cinta berkali-kali.

Kemudian aku ingin merasakan yang sebenarnya hidup di dunia yang mana.
Terlalu banyak dunia, untuk aku yang lemah di hadapan dunia.

Jika besok, lusa dan seterusnya kita bertemu cukup tanyakan saja kemarin-kemarin aku dimana?
Jawabannya sederhana
Aku yang sedang patah.

Kita beda cerita, beda dunia
Kita beda di setiap definisi itu semua.

Bandung, 8 Januari 2021

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer